Ketika
saya sedang mengetik rangkaian – rangkaian huruf ini, saya sudah berusia 17.5
tahun. Masih teringat jelas di benak saya ketika saya masih berusia sekitar 4-6
tahun (sekitar akhir abad 20 dan awal abad 21). Sungguh tak asing lagi, lirik –lirik lagu anak – anak di telinga saya.
Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Tak terhingga sepanjang masa
Jika tidak yang itu ya yang ini
Cangkul cangkul cangkul yang dalam
Tanahnya longgar
jagung ku tanam.
(cangkul, Ibu
sud)
Atau yang satunya lagi
Naik naik ke puncak gunung
Tinggi tinggi
sekali
(Naik ke Puncak
Gunung, Ibu Sud)
Serta masih banyak lagu anak – anak lainnya yang saat itu sangat menyenangkan ketika dinyanyikan. Menurut saya begitu :) hhe. Dengan bernyanyi lagu – lagu semacam itu, saya bisa membayangkan betapa senangnya saya jika mengalami hal – hal yang tertera dalam lirik lagu tersebut.Wau...menyenangkan deh..^^
Namun
saat ini, saya sungguh merasa sangat prihatin ketika melihat dan menedengar anak
– anak kecil di sekitar lingkungan saya sudah tak terbiasa lagi dengan
nyanyian – nyanyian menyenangkan semacam itu. Mereka justru hafal dan dapat
dengan komplit menyanyikan lagu yang menurut saya bukan diperuntukkan bagi
mereka. Lagu percintaan para remaja ataupun yang lainnya. Padahal mereka tidak
mengerti dan belum saatnya untuk menegerti dengan makna yang terkandung dalam lirik
lagu tersebut.
Hmmm......
Kira – kira mengapa hal ini bisa terjadi ya??
Jika kita melihat fakta di lapangan, sekarang ini lagu anak – anak sudah jarang diperdengarkan di berbagai media. Sehingga, telinga anak – anak asing dengan lagu – lagu tersebut.Mereka mungkin hanya mendapatkannya di sekolah.
Sementara
itu, ketika saya masih kanak – kanak, lagu - lagu itu sering dipertontonkan di
televisi ataupun media lainnya. Selain itu, artis - artis cilik sat itu sangat terkenal di kalangan anak - anak.Dewasa
ini, banyak juga artis cilik yang populer.Tapi, lagu yang mereka orbitkan sudah
berbeda. Kebanyakan adalah lagu – lagu tentang remaja.
Hmmm...
Padahal,
jika kita telaah, lagu anak – anak sarat akan edukasi. Misalnya seperti
lagu "Kasih Ibu". Yang mana dengan menyanyikan lagu itu, seorang anak tau
tentang betapa besarnya kasih sayang yang diberikan oleh seorang Ibu kepada
anaknya. Dengan begitu, anak akan mengetahui bahwa mereka harus menghormati ibu
mereka.
Jadi, sangat disayangkan apabila lagu - lagu yang edukatif itu hilang begitu saja ditelan masa. Padahal anak - anak kita sangat butuh lagu - lagu itu sebagi penghibur diri yang sesuai dengan usia mereka. Jangan biarkan anak - anak kita mendengarkan lagu - lagu yang seharusnya tak mereka dengar.
Padahal, seorang anak yang tidak mengetahui sesuatu bisa belajar dari apa yang mereka dengar. Tahap selanjutnya adalah mereka tirukan lalu mereka lalukan. Coba kita bayangkan jika anak - anak mendengar sesuatu yang seharusnya tak mereka dengar. Bagaimana dengan karakter mereka yang terbetuk di masa depan??
Saya yakin, readers yang membaca tulisan ini adalah orangtua serta calon orangtua yang luar biasa. :) maka dari itu, jika anak anda suka pada musik, perdengarkanlah lagu yang baik, edukatif serta yang terbaik untuk anak anda.
Padahal, seorang anak yang tidak mengetahui sesuatu bisa belajar dari apa yang mereka dengar. Tahap selanjutnya adalah mereka tirukan lalu mereka lalukan. Coba kita bayangkan jika anak - anak mendengar sesuatu yang seharusnya tak mereka dengar. Bagaimana dengan karakter mereka yang terbetuk di masa depan??
Saya yakin, readers yang membaca tulisan ini adalah orangtua serta calon orangtua yang luar biasa. :) maka dari itu, jika anak anda suka pada musik, perdengarkanlah lagu yang baik, edukatif serta yang terbaik untuk anak anda.
0 komentar:
Posting Komentar