Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Tampilkan postingan dengan label Resensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Resensi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Februari 2013

Berjalan Menembus Batas


Pengarang  : Ahmad Fuadi, dkk

Penerbit  : Bentang Pustaka

Tahun terbit : 2012

Jumlah halaman : 172 halaman


          Berjalan menembus Batas adalah buku ke-3 dari seorang penulis buku best seller Negeri 5 Menara. Dalam buku ini diceritakan berbagai kisah inspiratif dari orang – orang yang telah sukses menggapai mimpi – mimpi indah mereka meskipun dalam keterbatasan. Baik keterbatasan fisik maupun materi. Walaupun begitu.. They can prove that They Can reach them J
          Bagian pertama dalam kumpulan cerita inspiratif ini mengisahkan tentang perjuangan melawan keterbatasanseorang bernama Ahmad Danuji yang ingin bias lulus kuliah di perguruan tinggi. Untuk tetap bisa kuliah, banyak usaha serta perjuangan keras yang dilakukan oleh danuji. Menjadi loper(penjual) Koran ia lakukan demi menggapai cita-citanya itu. Dia juga mampu menulis tilisan yang dimuat di media nasional dan berhasil menjadi peneliti di IBOEKOE (Indonesia Buku). Perjuangan dalam melawan keterbatasan harta jug dialami oleh Nanang Nurhidayat. Untuk bisa menjadi seorang sarjana, Ia harus membagi waktu kuliahnya dengan menjadi seorang tukang sapu di kantin sambil menjadi penjaga rental komputer sekaligus belajar komputer. Perjuangannya itu tidaklah sia – sia. Dia berhasil meraih apa yang dia inginkan.

Jumat, 25 Januari 2013

Resensi : Negeri 5 Menara



            Negeri 5 Menara is the firs book from a trilogy, writen by a famous author, that is Ahmad Fuadi. This book was launched in 2010. This inspiratif book consist of struggle of life of the actors. And do you know readers? The story is based on the author’s experiences in the past.
            The main actor is Alif. A boy from a small village in Bukit Tinggi , Sumatra, who wanted to continue his study in the best senior high school there. Unfortunately, Alif didn’t get permit from his parents. They are poor family, so, they didn’t have enough money to send Alif to that school. Alif’s parents asked him to continue his study in islamic school.Alif disagreed with this decision. But, he couldn’t do anything. So he had to throw his dream to study in Bukit Tinggi Senior High School.
            Madani Boarding school, which located in Ponorogo, East Java were Alif’s school now. Formally, he didn’t feel comfortable to study there. There are so many rules which should be obeyed by the students. If they didn’t obey the rules, they would get punishments. But, luckily Alif meet amazing friends. They were Said, Raja, Baso, Atang and Dulmajid. Alif’s new friends were idealist. They had dreams and wanted to reach them. Although, there would be so many challenges there. The spirit of “MAN JADDA WA JADDA” always remembered in their brains.

Sabtu, 05 Januari 2013

Harimau! Harimau!


Judul Novel : Harimau! Harimau!
Pengarang : Mochtar Lubis
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
Tahun terbit : 2001
Jumlah halaman: 214 halaman (edisi kelima)



            Mochtar Lubis adalah salah satu sastrawan ternama Indonesia yang lahir di Padang, 17 Maret 1992. Sastrawan yang sekaligus wartawan ini adalah salah satu pendiri majalah Horizon. Beliau juga pernah dipenjara pada masa rezim Sukarno dan dibebaskan tahun 1966 setelah hampir sembilan tahun lamanya dipenjara. Banyak cerpen serta buku beliau yang mendapatkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
       Novel yang diterbitkan pertama kali tahun 1975 ini berisi tentang kisah perjalanan sekelompok pencari damar dan rotan dari Kampung Air Jernih  yang terdiri dari 7 orang.  Mereka adalah Wak Katok, Pak Haji, Sutan, Buyung, Sanip, Talib dan Pak Balam. Mereka adalah orang” yang disegani,  khususnya Wak Katok yang dipercaya oleh masayarakat sekitar sebagai orang yang mahir dalam ilmu silat dan gaib.Seperti pada pencarian damar sebelumnya, mereka selalu menginap di huma Wak Hitam yang berada di tengah hutan.

Jumat, 26 Oktober 2012

Sebuah Lorong di Kotaku


IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Sebuah Lorong di Kotaku
Penulis : NH Dini
Jumlah halaman :107 halaman
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 1986



Saat itu adalah musim hujan. Seperti biasa, ketika musim hujan tiba, halaman di sekitar rumah Dini becek. Sehingga ayam – ayam milik keluarga Dini yang tadinya berkeliaran di halamn rumahuntuk mencari makan, kini jadi sering masuk ke rumah hingga membuat sang pemilik rumah susah payah mengusir mereka.
Suasana pagi itu tak jauh berbeda dari sebelumnya. Pagi – pagi sekali keempat kakak dini ; Heratih, Nugroho, Maryam dan Teguh telah berangkat  sekolah. Sementara ibu duduk di sudut ruang makan untuk menunggu Embok Blanjan, seorang pedagang sayurdan bahan – bahan makanan yang biasa lewat depan rumah mereka. Sedangkan Dini kecil lebih suka menghabiskan waktu di dalam rumah ketika  menunggu par kakak dan Ayah pulang.
Situasi makan di rumah keluarga Dini memang sangat teratur. Tdak boleh ada yang banyak bicara saat makan. Kalau orang terlalu cerewet saat makan, itu berarti tidak menghormati makanan yang ada di hadapannya.Padahal, makanan itu adalah karunia dari Tuhan.